Mengenal Teknik Pewarna Sablon Jenis Flocking

Beberapa saat lalu kita telah membahas teknik penyablonan dengan jenis foiling dengan keunikan permukaannya yang metalik. Kali ini kita akan mencoba mengulas pewarna sablon dengan efek beludru atau kerap dikenal sebagai teknik flocking.

Teknik ini menghasilkan sablon yang sangat unik, karena tampak timbul dan berbulu. Permukaan sablon seolah membentuk permukaan beludru. Efek beludru ini menjadikan kaos dengan sablon flocking akan terlihat elegan dan tampak premium.

Apa Sebenarnya Teknik Sablon Flocking? 

Sablon flocking adalah teknik sablon manual yang Anda kerjakan tidak dengan menggunakan teknik sablon manual pada umumnya. Catatan penting di sini, belakangan ini sablon digital juga sudah bisa mengakomodir teknik flocking, hanya saja pada prosesnya pengaplikasian efek flocking pada kaos tetap membutuhkan proses manual.

Dulunya teknik flocking ini akan lebih mudah Anda lihat pada seragam olahraga. Seperti pada nomor peserta. Efek beludru membuat sablon ini seolah hasil dari proses bordir dan memberi kesan premium pada seragam. Namun belakangan efek beludru ini sudah banyak Anda jumpai pada kaos kaos premium di pasaran.

Sementara sablon manual dilakukan dengan mencetakan warna pada kaos dengan media screen sebagai media penyaring pola desain sablon. Justru sablon flocking mengandalkan dua bahan utama yakni lem perekat khusus flocking dan pewarna sablon yang terbuat dari serat atau fiber halus.

Yang perlu Anda lakukan adalah mengaplikasikan perekat khusus pada kain dengan mengikuti garis pola yang sudah Anda buat sebelumnya. Garis pola yang Anda buat akan menjadi letak layout sablon. Untuk melekatnya material beludru yang terbuat dari pewarna sablon serat tadi. 

Seperti Apa Pewarna Sablon Untuk teknik Flocking ini?

Untuk menghasilkan sablon flocking ini Anda memerlukan jenis pewarna sablon yang terbuat dari serat atau fiber halus. Biasanya, pewarna sablon berbentuk serbuk yang nantinya Anda tuang pada kain sesuai dengan pola sablon yang sudah Anda tentukan. Sebelumnya Anda membuat pola desain dengan bahan adhesive khusus yang sifatnya merekatkan serbuk pada kain.

Pilihan lain adalah dengan menggunakan pewarna sablon berbentuk lembaran serat velvet. Sebelumnya pola perekat sudah Anda aplikasikan pada kain, kemudian tutupi kain dengan lembaran serat velvet. Diamkan beberapa saat, kemudian lepaskan area yang tidak melekat dengan teknik cutting khusus. 

Namun dewasa ini efek flocking juga bisa Anda dapatkan dari teknik polyflex. Dengan mencetak pola desain pada sticker vynil yang sudah berlapis serat flock untuk kemudian Anda lekatkan pada kaos sesuai dengan teknik pembuatan sablon polyflex.

Kenali Kelebihan dan Kekurangan Sablon Flocking

Terlihat cantik dan menarik perhatian dengan efek beludru pada permukaan bukan satu satunya keunggulan dari kaos dengan sablon flocking. Tetapi karena sablon jenis ini memiliki ketahanan yang cukup baik, sangat tahan panas dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Fakta menariknya, karena bukan berasal dari tinta dan tidak memiliki sifat larut air, maka sablon ini biasanya tidak mudah menjadi suram.

Kaos dengan sablon jenis ini juga cukup nyaman Anda kenakan. Tidak ada efek kaku atau tebal pada area sablon yang dapat mengganggu kenyamanan Anda saat mengenakan kaos sablon flock ini. 

Dan untuk produsen, kaos dengan teknik sablon ini bisa memberi Anda keuntungan cukup menarik karena biasanya kaos jenis ini dapat Anda bandrol dengan harga relatif tinggi.

Sedang pada sisi lain, kaos dengan pewarna sablon jenis flock ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Salah satunya karena sablon jenis ini kurang dapat mengakomodasi kebutuhan desain dengan lebih luas. Anda biasanya hanya bisa membuat sablon dengan sedikit warna karena bila desain Anda buat dengan multiwarna akan sangat sulit untuk Anda aplikasikan. 

Tidak hanya warna, kaos dengan sablon flock juga tidak cukup memadai untuk Anda aplikasikan dengan desain yang rumit dan banyak detail. Karena material flock yang tebal sulit untuk membentuk detail detail kecil dan rumit. Bahkan bila Anda menggunakan teknik sablon digital polyflex, Anda tetap kesulitan membuat desain detail dengan sablon flock ini.

Kekurangan lain dari pemanfaatan pewarna sablon jenis flock ini adalah proses pencucian. Meski memiliki karakter tahan panas sehingga tidak sulit untuk Anda setrika, tetapi pencucian yang tidak tepat bisa menyebabkan serbuk flock rontok atau rusak. 

Sebaiknya kaos dengan sablon flock tidak Anda cuci dalam mesin cuci. Karena efek tarik menarik dan pergesekan dalam mesin cuci bisa menyebabkan kerusakan permukaan beludru. Sebaiknya Anda juga tidak menyikatnya, karena proses gesekan ini lagi lagi bisa merusak permukaan beludru.

Itulah gambaran mengenai kaos dengan penggunaan pewarna sablon jenis flock. Baik dari sisi teknik pembuatan sablonnya sampai bagaimana memahami kelebihan dan kekurangan dari kaos dengan tampilan unik ini.